Sampling & Quantization
•
Resolusi
spatial (sampling)
–
Menentukan
detail citra terkecil yg masih perceivable

•
Resolusi
gray-level (quantization)
–
Perubahan
visible/noticeable harga graylevel

Resolusi Gray-Level (Quantization)

Ada beberapa hal yang penting
didalam pengolahan citra digital, antara lain teknik-teknik pengambilan
citra, model citra digital, sampling dan
kua ntitasi, histogram, proses filtering, perbaikan citra sampai pada pengolahan
citra digital yang lebih lanjut seperti segmentasi, image clustering dan
ekstrasi ciri.Ada perbedaan yang sangat mendasar mengenai citra digital dan
citra analog yang terlihat pada gambar dibawah :

Sebuah
sinyal mengandung informasi tentang amplitudo, frekuensi dan sudut fasa.
Pengolahan sinyal biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi dari sebuah
sinyal. Mendapatkan informasi dari sebuah sinyal menggunakan perangkat analog
adalah rumit dan kurang akurat. Karena itu kita gunakan metode pengolahan yang
lebih sederhana, fleksibel dan akurat, yaitu pengolahan sinyal digital (DSP).
Untuk pengolah sinyal analog dengan perangkat digital, yang pertama dilakukan
adalah mengubah sinyal analog menjadi sederetan angka yang mempunyai keakuratan
tertentu. Langkah ini disebut konversi analog ke digital, menggunakan alat yang
disebut ADC (Analog to Digital Converter). Supaya sinyal digital ini cukup
akurat untuk dikembalikan lagi menjadi sinyal analog maka perlu diperhatikan
masalah jumlah sampling yang dipilih oleh ADC dan besarnya angka yang dipakai
untuk mewakili tiap sampling. Teori sampling membantu kita untuk menentukan
jumlah sampling yang diperlukan untuk menghasilkan kembali sinyal analog
berdasarkan frekuensi maksimum pada sinyal analog yang diolah.

Sampling
Proses
pencuplikan secara sederhana ditunjukkan oleh gambar 2. Apabila saklar ditutup
sebentar kemudian dibuka kembali maka kapasitor C akan terisi muatan yang sama
dengan besar sinyal x(t) saat saklar ditutup. Buffer ditambahkan agar muatan
kapasitor tetap terjaga saat digunakan oleh proses berikutnya. Perhatikan
saklar, apabila saklar ditutup dan dibuka dengan kecepatan tetap sebesar fs
maka akan didapatkan titik-titik yang berjarak sama seperti yang ditunjukkan
oleh gambar 3.


Kuantisasi
Sinyal
digital merupakan sebuah deretan angka (sampling) yang diwakili oleh beberapa
digit dengan jumlah tertentu (menentukan keakuratan). Proses melakukan konversi
sinyal yang telah dicuplik menjadi sinyal digital yang diwakili oleh sebuah
nilai dengan jumlah digit tertentu disebut kuantisasi.

Gambar
4 adalah contoh proses kuantisasi yang menggunakan empat level. Anda dapat
melihat pada level 4 terdapat empat buah sinyal yang menempati level yang sama,
artinya keempat sinyal tersebut dikelompokkan menjadi level yang sama walaupun
tingginya berbeda. Demikian pula pada level 1. Selisih antara nilai kuantisasi
dengan sinyal sebenarnya disebut kesalahan kuantisasi (error quantization).
Maka eq(n) = xq(n) – x(n) Jarak antara level kuantisasi disebut resolusi.
Kuantisasi merupakan proses yang tidak dapat dibalik sehingga menyebabkan
distorsi sinyal yang tidak dapat diperbaiki.Pada gambar 4, untuk mengurangi
kesalahan kuantisasi, dengan kata lain agar ADC mempunyai ketelitian yang
tinggi maka resolusi harus ditingkatkan. Memperbanyak level kuantisasi. Jadi
harus berapa level? 8? 10? 12? 24? Bilaanda mendisain sebuah ADC anda juga
harus mempertimbangkan faktor harga dan aplikasi yang akan menggunakan.
Pengkode
Proses
pengkodean dalam ADC menetapkan bilangan biner tertentu pada tiap level kuantisasi.
Bila kita mempunyai level kuantisasi sejumlah L, maka kita membutuhkan bilangan
biner paling tidak sejumlah L. Anda membutuhkan digit yang diperlukan sebanyak
b-bit sehingga 2b≥L. Untuk gambar 4, terdapat empat level kuantisasi sehingga
dibutuhkan 2-bit saja. Jadi kode biner untuk gambar 4 adalah 00, 01, 10, 11.

Teori Sampling
Kecepatan
pengambilan sampel (frekuensi sampling) dari sinyal analog yang akan dikonversi
haruslah memenuhi kriteria Nyquist yaitu: Fs > 2 Finmax dimana frekuensi
sampling (Fs) minimum adalah 2 kali frekuensi sinyal analog yang akan
dikonversi (Finmax). Misalnya bila sinyal analog yang akan dikonversi mempunyai
frekuensi sebesar 50Hz maka frekuensi sampling minimum dari ADC adalah 100Hz.
Atau bila dibalik, bila frekuensi sampling ADC sebesar 100Hz maka sinyal analog
yang akan dikonversi harus mempunyai frekuensi maksimum 50Hz. Apabila kriteria
Nyquist tidak dipenuhi maka akan timbul efek aliasing yang diilustrasikan oleh
gambar 3. Disebut aliasing karena frekuensi tertentu terlihat sebagai frekuensi
yang lain (menjadi alias dari frekuensi lain).

Codec
merupakan kepanjangan dari coder-decoder. Coder bertugas untuk mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital dan dekoder bertugas untuk mengubah sinyal
digital menjadi sinyal analog kembali.
Codec secara sederhana merupakan sebuah ADC-DAC yang dikemas dalam sebuah chip.
Pada DSK, pekerjaan codec dilakukan oleh IC TLC320AD50. Gambaran audio codec
pada DSK secara sederhana ditunjukkan oleh gambar 4. Sinyal masukan audio
maksimum yang diijinkan sebesar 500mV. Pada board DSK terdapat preamplifier
dengan penguatan 10dB sebelum memasuki IC codec. IC codec ini mempunyai PGA
(Programmable Gain Amplifier) yang dapat diatur secara software. Sinyal masukan
audio dapat dikuatkan dari +0dB sampai +12dB dengan step 6dB. Sedangkan sinyal
keluaran audio dapat dilemahkan dari +0dB sampai -12dB dengan step 6dB.

Berikut
sedikit keterangan tentang bagian-bagian didalam IC codec TLC320AD50. ADC
didalam codec menggunakan modulator sigma-delta dengan 64x oversampling. Dengan
teknik oversampling ini ADC mempunyai sifat resolusi tinggi dan rendah noise.
Decimation filtermenurunkan kecepatan data digital dari ADC pada kecepatan
sampling dengan cara diturunkan dengan perbandingan 1:64. Data output dari decimation
filter mempunyai lebardata 16-bit dalam format 2’s complementyang dikeluarkan
pada kecepatan sampling. Frekuensi cut-off dari filter decimation adalah 0.439
x fsamplingdan terskala secara linier terhadap frekuensi sampling yang
digunakan. DAC yang digunakan didalam codec menggunakan modulator sigma-delta
dengan 256x oversampling agar DAC mempunyai unjuk kerja dengan resolusi tinggi
dan rendah noise. Interpolation filter mencuplik ulang data digital yang
diterima pada kecepatan 256 kali dari kecepatan data yang diterima. Data
berkecepatan tinggi ini akan digunakan oleh DAC. Frekuensi cut-off dari filter
interpolasi adalah 0.439 x fsamplingdan terskala secara linier terhadap
frekuensi sampling yang digunakan.
Referensi:
·
Tutorial
Code Composer Studio 2.
·
Datasheet
TLC320AD50C/I, slas131e, Texas Instruments, 2000
Sampling & Kuantisasi
Citra


2-D: Comb Function

Spektrum Sampling

Contoh Spektrum Hasil
Sampling

Tidak ada komentar:
Posting Komentar